


Elemen Utama Inventory Management
- Jenis Inventaris:
- Bahan Baku: Barang yang digunakan untuk produksi.
- Barang dalam Proses (Work-in-Progress): Barang yang sedang diproduksi.
- Barang Jadi: Produk siap jual.
- Barang Pendukung: Peralatan atau barang yang mendukung operasional (misalnya, suku cadang).
- Metode Pengelolaan Stok:
- FIFO (First In, First Out): Barang yang masuk pertama kali digunakan atau dijual terlebih dahulu.
- LIFO (Last In, First Out): Barang yang masuk terakhir digunakan atau dijual terlebih dahulu.
- Just-in-Time (JIT): Stok hanya dipesan dan disimpan saat dibutuhkan untuk mengurangi biaya penyimpanan.
- Teknologi Pendukung:
- Sistem ERP (Enterprise Resource Planning): Digunakan untuk memonitor inventaris secara real-time.
- Barcode atau RFID: Mempermudah pelacakan stok.
- Software Inventory Management: Contoh: SAP, Oracle NetSuite, Odoo.
- Proses Kunci:
- Perencanaan: Menentukan jumlah dan waktu pemesanan barang.
- Pengadaan: Membeli barang dari pemasok.
- Penyimpanan: Mengelola lokasi dan kondisi penyimpanan barang.
- Pemantauan: Melacak stok untuk memastikan tidak ada kekurangan atau kelebihan.
- Indikator Kinerja:
- Turnover Ratio: Mengukur seberapa cepat barang terjual dalam periode tertentu.
- Stockout Rate: Persentase waktu barang tidak tersedia.
- Days of Inventory Outstanding (DIO): Rata-rata hari barang disimpan.
Manfaat Inventory Management
- Efisiensi Biaya: Mengurangi biaya penyimpanan dan pemborosan.
- Peningkatan Layanan Pelanggan: Stok selalu tersedia saat pelanggan membutuhkannya.
- Pengendalian Risiko: Mencegah overstocking atau kekurangan barang.
- Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Data inventaris yang akurat mendukung perencanaan strategis.
Tantangan dalam Inventory Management
- Permintaan yang Berfluktuasi: Sulit memprediksi permintaan pasar.
- Lead Time yang Lama: Waktu tunggu pengadaan barang dari pemasok.
- Kerusakan atau Penyusutan Stok: Risiko barang rusak atau hilang.
- Biaya Penyimpanan: Terutama jika memiliki stok dalam jumlah besar.
Inventory management sangat penting dalam rantai pasok (supply chain) untuk memastikan keseimbangan antara efisiensi biaya dan kepuasan pelanggan.